S

Sebelum Berinvestasi, Kenali Jenis-Jenis Reksadana, Keuntungan, dan Perbedaannya dengan Saham

Yuk, ketahui beberapa jenis reksadana ini biar kamu nggak salah pilih!

Reksadana merupakan salah satu produk investasi untuk masyarakat pemodal, khususnya pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian menghitung risiko investasi. Reksadana adalah suatu wadah yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Terdapat tiga hal yang terkait dalam definisi tersebut. Pertama, adanya dana yang berasal dari masyarakat pemodal. Lalu yang kedua, dana tersebut kemudian akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek, dan terakhir dana tersebut dikelola oleh manajer investasi yang terpercaya.

Maka dari itu, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para pemodal. Sedangkan, manajer investasi merupakan pihak yang akan mengelola dana tersebut. 

Nah, dengan berinvestasi reksadana yang terbilang cukup mudah ini, menjadikannya salah satu produk investasi yang menarik para investor muda atau pemula untuk memulai berinvestasi. Apalagi, terdapat jenis-jenis reksadana yang membuat para investor dapat memilihnya sesuai kebutuhan. 

Baca juga: 8 Tips Menabung 1 Juta Per Bulan Buat Kamu yang Susah Hemat

Mengenal Jenis-Jenis Reksadana

jenis reksadana
Source: superyou.co.id

Lantas, apa saja jenis reksadana yang dapat dipilih untuk mendapatkan keuntungan? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini!

1. Jenis reksadana: Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Produk reksadana pasar uang merupakan salah satu jenis reksadana yang berinvestasi di instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia, hingga Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Tujuan dari investasi ini adalah untuk menjaga likuiditas dan memelihara nilai modal. Jenis reksadana ini memiliki risiko yang relatif paling rendah dibandingkan jenis lainnya. Apabila kamu ingin berinvestasi tanpa harus memikirkan risiko yang tinggi, jenis reksadana ini dapat kamu pilih.

2. Jenis reksadana: Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Jenis reksadana yang kedua adalah reksadana pendapatan tetap. Reksadana ini menginvestasikan minimal 80 persen aktivanya dalam bentuk efek utang maupun obligasi.

Tujuan dari jenis reksadana ini adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Namun, risiko dari jenis reksadana ini relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

3. Jenis reksadana: Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Jenis reksadana selanjutnya adalah reksadana campuran. Reksadana ini mengalokasikan dana investasinya dalam bentuk portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham yang dikombinasikan dengan obligasi. 

Tujuan dari jenis reksadana ini adalah untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Meskipun memiliki risiko yang sedang atau tidak terlalu besar, namun potensi tingkat pengembaliannya relatif lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.

4. Jenis reksadana: Reksadana Saham (Equity Fund)

Sedangkan jenis reksadana yang terakhir adalah reksadana saham. Reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya yang berbentuk efek bersifat ekuitas.

Tujuan dari jenis reksadana ini adalah untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Tentunya risiko dari reksadana ini relatif lebih tinggi, namun kamu berpotensi untuk mendapatkan keuntungan atau return yang cukup tinggi daripada jenis reksadana lainnya.

Apa Perbedaan Saham dengan Reksadana?

jenis reksadana
Source: akseleran.co.id

Saat ingin memulai berinvestasi, masih banyak yang bingung apa perbedaan dari investasi saham dengan reksadana. Salah satu perbedaannya adalah dari sistem pengelolaannya.

Apabila kamu berinvestasi saham, maka kamu adalah investor sekaligus pengelola dana. Karena dana kamu kelola sendiri, maka kamu sendirilah yang melakukan jual beli saham, memantau pergerakan saham, hingga memahami kondisi keuangan dari saham yang kamu beli. 

Hal tersebut tentunya butuh pengalaman dan pengetahuan yang tinggi akan investasi saham. Kamu pun harus memahami betul teknik-teknik berinvestasi saham agar untung yang kamu raih bisa lebih maksimal.

Sedangkan reksadana, dana investasi akan dikelola oleh seorang profesional, yaitu manajer investasi. Dengan berinvestasi reksadana, kamu tinggal mempercayakan dana investasi milikmu pada manajer investasi hingga nilai investasinya berkembang menjadi lebih banyak. 

Selain itu, terdapat perbedaan lainnya dari investasi saham dengan reksadana. Mulai dari proses pencairan dana investasi saham lebih cepat daripada investasi reksadana, minimum transaksi reksadana lebih rendah daripada saham, yaitu mulai dari Rp100.000, dan investasi saham akan terkena pajak dividen sebesar 10 persen, sedangkan reksadana bukan merupakan objek pajak.

Baca juga: Investasi di Bibit Aman? Cek Keunggulan, Kekurangan, dan Cara Menggunakannya

Keuntungan Investasi Reksadana

Source: medcom.id

Sama seperti beragam jenis investasi lainnya, tentunya reksadana juga menawarkan keuntungan yang dapat memperkuat kondisi finansial kamu di masa depan. Lalu apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan apabila memilih berinvestasi reksadana? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini!

1. Reksadana merupakan jenis investasi yang mudah dipelajari

Seperti yang telah disebutkan, untuk memahami reksadana bukanlah hal yang sulit. Kamu hanya perlu mengunjungi agen penjual reksadana atau sekuritas memulai membeli produk reksadana. Apalagi, saat ini sudah banyak aplikasi investasi yang dapat memudahkanmu untuk berinvestasi.

Kamu pun akan langsung mendapatkan informasi lebih rinci terkait pengertian reksadana dan produk-produk yang hendak kamu investasikan. Setelah berhasil membeli produk reksadana, kamu pun akan mendapatkan laporan terkait perkembangan dari investasi reksadana yang kamu miliki setiap bulannya dari manajer investasi.

2. Penawaran produk yang beragam

Ketika kamu mulai memahami tentang reksadana, nantinya kamu juga akan mendapatkan pemahaman mengenai produk-produk reksadana yang tersedia. Secara umum, ada dua produk reksadana, yaitu yang konvensional dan syariah. Sebagai investor, kamu akan mendapatkan keleluasaan untuk memilih jenis produk reksadana mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

3. Modal awal yang terjangkau dan risiko rendah

Berbeda dengan saham yang mengharuskan kamu membeli dalam satuan lot dengan akumulasi dana yang cukup besar. Kamu bisa membeli reksadana sesuai dengan budget yang telah kamu persiapkan atau sisihkan, selayaknya menabung di bank saja. 

Persentase keuntungan yang akan kamu dapatkan juga akan secara adil diberikan sesuai dengan modal investasi yang kamu miliki. Dengan mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, risiko yang akan kamu dapatkan dari berinvestasi reksadana ini cenderung kecil dan dapat diantisipasi.

4. Pengelolaannya secara profesional dan transparan

Selaku yang mengelola investasi reksadana kamu, manajer investasi haruslah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang tinggi dan tentunya serta profesionalitas yang baik. Sebelum menjadi manajer investasi, tentunya mereka pun harus mendapatkan sertifikat terlebih dahulu agar mampu menjaga integritas dan memahami reksadana secara keseluruhan sehingga dapat membantu investasi para nasabah. 

Manajer investasi juga akan senantiasa melaporkan perkembangan investasi yang telah kamu lakukan secara transparan setiap bulannya. Dengan begitu, kamu pun akan lebih merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi reksadana.

5. Akses investasi sudah bisa secara online

Di era yang serba digital ini, apapun akan menjadi lebih mudah, termasuk transaksi keuangan. Guna memberi kemudahan terhadap investasi, transaksi dan informasi terkait reksadana sudah dapat kamu lakukan dengan mudah secara online

Kamu bisa mengaksesnya melalui aplikasi investasi hingga mobile banking yang kini sudah menyediakan layanan untuk melakukan investasi reksadana. 

6. Risiko relatif minim

Meskipun menawarkan berbagai keuntungan, jenis reksadana yang ada tetaplah memiliki risiko. Risiko yang bisa kamu temukan adalah adanya pengurangan nilai unit penyertaan atau nilai dari produk reksadana yang kamu miliki. 

Biasanya risiko ini terjadi karena adanya penurunan pada nilai efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang merupakan bagian dari reksadana. Selain itu, risiko lain yang kerap hadir adalah masalah likuiditas, di mana biasanya dialami oleh manajer investasi yang ingin menjual kembali unit-unit reksadana sesuai dengan keputusan investor. 

Baca juga: Ingin Investasi Emas? Ini 10 Keuntungan Investasi Logam Mulia | Cek Kerugiannya Juga!

Cara Optimal Berinvestasi Reksadana

Source: bareksa.com

Keuntungan dari investasi reksadana memang tidak sebesar apabila berinvestasi saham, crypto, maupun trading. Namun apabila kamu memiliki strategi dan eksekusi yang tepat, reksadana juga bisa menjadi produk investasi dengan keuntungan yang besar, lho.

Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan investasi reksadana yang kita lakukan? Yuk, ketahui penjelasannya di bawah ini!

1. Berinvestasi dengan modal kecil

Apabila kamu baru dalam berinvestasi reksadana, sebaiknya memulainya dengan nominal yang kecil terlebih dahulu. Mulai berinvestasi dengan nominal kecil nyatanya dapat memberikan banyak kelebihan, lho.

Semakin sedikit uang yang kamu investasikan, maka akan semakin rendah risikonya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi, ketika terjadi penurunan nilai, hal tersebut masih dalam toleransi. 

Salah satu jenis reksadana dengan risiko paling rendah adalah reksadana pasar uang. Oleh karena itu, kamu dapat memilih jenis reksadana tersebut apabila baru benar-benar terjun berinvestasi reksadana.

2. Tingkatkan ilmu mengenai reksadana

Apabila kamu ingin terjun lebih dalam untuk berinvestasi reksadana demi mendapatkan keuntungan yang besar, maka kamu pun harus meningkatkan ilmu atau pengetahuan mengenai produk investasi ini.

Kamu pun bisa memulainya dengan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai reksadana. Apabila kamu konsisten meningkatkan pengetahuan tentang reksadana, maka nantinya akan lebih mudah bagi bagi kamu untuk mengelola dan mengembangkan dana yang kamu investasikan. 

3. Minimalisir biaya berinvestasi

Setiap produk reksadana yang ada memiliki harganya masing-masing. Namun, ketika membeli sebuah produk reksadana, jangan hanya fokus pada harganya saja, tetapi perhatikan juga fee-nya.

Biasanya ada tiga biaya atau fee yang melekat pada transaksi jual beli reksadana, seperti fee beli, fee jual, hingga fee switching. Nah, apabila memungkinkan, carilah produk reksadana yang memiliki fee rendah atau bahkan tidak ada fee-nya.

4. Pilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi

Ketika berinvestasi reksadana, tidak semua produknya dapat memberikan keuntungan setiap tahun. Bisa saja di tahun ini begitu menguntungkan, namun di tahun selanjutnya malah terpuruk.

Pilihlah jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi kamu. Investasi untuk tujuan mempersiapkan dana pendidikan anak tentunya berbeda dengan investasi dana pensiun. Oleh karena itu, kamu harus melakukan perencanaan yang tepat sebelum membeli jenis reksadana.

Artikel menarik lainnya:


Nah, itulah penjelasan mengenai jenis-jenis reksadana, keuntungan, hingga perbedaanya dengan saham. Apakah kamu tertarik untuk memulai investasi reksadana? Atau kamu sudah pernah berinvestasi produk tersebut? Coba ceritakan di kolom komentar, yuk!

Mencari kost untuk hunian bulanan atau tahunan? Cek di kost coliving Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit kost dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan kota lainnya.

Ada juga pilihan kost lainnya yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari kost khusus putra/putri, kost pet friendly, hingga kost dengan rooftop.

Penasaran dengan unit kost eksklusif Rukita? Langsung klik tombol di bawah ini!

Ingin cari kost dengan fasilitas lengkap lainnya dengan harga yang murah? Yuk, cek unitnya di Infokost sekarang juga!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan App Store atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Kamu juga bisa hubungi Nikita (Customer Service Rukita) di +62 811 1546 477.

Ikuti juga akun Instagram @rukita_indoTwitter @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya.

Leave a Reply